Minggu, 23 November 2014

Akhir Cerita Cinta (The End of Love Story)


Malam berubah menjadi pagi, pagi berubah menjadi siang, tapi tetap saja itu tidak merubah keadaan Vera saat ini. Vera telah terbiasa dengan keadaan dia itu. Dalam hidupnya dia hanya memiliki Isal, pacarnya Vera. Kedua orang tua Vera sudah lama telah meninggal dunia, ketika dia berumur 5 tahun, saat itu kecelakaan menimpa keluarga vera, tapi hanya vera yang selamat, Vera dirawat tantenya tapi sayang ketika vera berumur 15 tahun tantenya meninggal karena penyakit. Dan untung ada Isal yang selalu menemani dia menyayangi dia. Kini Vera telah kuliah di Universitas terkenal diJakarta. Dia mendapatkan beasiswa dari kepintarannya. Disaat Vera sedih disitu Isal selalu ada untuknya, mereka berdua saling menyanyangi, sehingga tidak ada seorang yang bisa seperti mereka berdua. Saat itu Vera tidak masuk kuliah, Isal menelfonnya berkali kali tapi handphone Vera tidak aktif, saat itu Isal panik dia berpikir mungkin ada yang terjadi kepada vera. Setelah jam kuliah selesai, Isal dengan terburu - buru langsung datang ke rumah Vera. Isal pun memanggil dimuka pintu, dan vera membukanya. Isal berkata “kenapa kamu tidak pergi kuliah? Ada sesuatu”. Tidak ada koh, aku hanya malas doank “kata vera”. Tapi kamu kelihatan pucat? Kamu sakit “kata Isal”. Hanya demam biasa, ngak usah dipikirkan, “kata Vera”. Aku antar kamu kerumah sakit yah! “kata Isal”. Ngak perlu ini sudah biasa untukku, kamu mau minum apa? “kata vera”. Ngak usah, aku hanya melihat keadaanmu saja. “kata isal”. Hari – haripun Mereka lalui bersama – sama, begitu romantis, hingga orang – orang sungguh iri melihat mereka berdua. Meskipun Vera terlihat begitu bahagia, tapi sebenarnya didalam dirinya dia sunggu sedih, dia selalu berdoa meminta petunjuk kepada tuhan, apakah yang akan dia lakukan ini akan diterimah isal. Didalam tubuhnya Vera mulai merasakn sakit yang amat sakit, dia berdoa berdoa dan berdoa agar diberikan keringanan. Hidungya mulai mengeluarkan darah, setiap hari dia harus merasakan sakit itu. Dihadapan Isal, Vera selalu terlihat kuat, meskipun sebenarnya dia merasa sedih. Dia tidak mau kalau Isal yaitu orang yang disayang harus sedih jika melihat dia juga bersedih. Dan kini tiba saatnya, Tubuh Vera semakin hari semakin sakit dia sudah tidak tahan, dan mungkin kini sudah saatnya dia harus mengatakan itu pada isal. Dia menelfon isal untuk kerumahnya.
               
Isal        : Kenapa Sayang, apa yang kamu  mau katakan?
Vera      : Sal, terima kasih selama ini kamu telah menjadi kekasih yang sangat baik,
 kamu selalu ada disaat aku butuh,selalu mengerti aku, dan kini mengkin
saatnya kamu harus mencari pengganti ku.
Isal        : Kenapa kamu berkata seperti itu? Vera jujurlah, apa yang sebenarnya terjadi?
Vera       : Sal, aku mengidap kanker otak stadium 4!
Isal        : Apa? Kenapa baru saat ini kamu katakan kepadaku, kenapa tidak dari dulu!
Vera      : Sal, maafkan aku. Aku takut kamu akan sedih mendengar ini, jadi aku 
merahasiakan ini darimu,dan kinilah waktu yang tepat.Sal, hanya itulah caraku untuk membahagiakan kamu. Tubuhku semakin hari semakin sakit. Dan dokter sudah tidak bisa melakukan apa-apa!
Isal         : tidak! aku hanya ingin bersamamu Vera, vera kita telah lama bersama dan kini aku
             harus kehilanganmu, aku tidak bisa menerima ini.
Vera      : Sal, Please. Mengertilah, hanya inilah caranya.

Tiba – tiba kepala vera sakit, dan pingsan. Isal pun dengan panik segera membawah vera kerumah sakit. Dok, tolong pacar saya cepat dok “kata isal dengan wajah sedih dan juga marah”. Isal pun membawah nya keruangan UGD (unit gawat darurat). Dokter melarang Isal untuk tidak masuk kedalam ruangan UGD. Diluar isal kelihatan sedih dan panik, menunggu kabar dari dokter. Dokterpun keluar dari ruangan dan berkata “Maaf pacar anda tidak bisa diselamatkan”. Ini tidak mungkin ini tidak mungkin, pasti dokter salah dok tolong pacar saya dok, saya akan bayar berapa pun demi dia dok. “kata isal dengan keadaan menangis dan tidak terimah”. Tapi dokter hanya mengelengkan kepala. Tidakkkkkkkkkkkk..... Vera kenapa kamu harus meninggalkan aku,atau apakah mungkin inilah akhir dari cerita cinta kita berdua, Oh tuhan kenapa ini harus terjadi dalam hidupku,apa salahku Apaaaa “dengan keadaan menangis”. Selamat jalan Vera, aku akan tetap cinta kamu, selalu dan selamanya....



By
      Mohamad. Afandi L. Harundja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave a comment

Translater

Searching information in WIKIPEDIA

Hasil penelusuran