Saat itu aku pulang dari amerika, aku teringat sahabatku Seruni
akupun segera pergi kerumahnya, tapi keadaannya terasa lain aku melihat ada
rumah yang terbakar, dan ternyata itu rumah seruni, aku bertanya kepada Bu Rani
tetangga seruni, “Bu Rani, ada apa ini? Seruni ada dimana Dia selamat atau
bagaimana??”. Bu Rani “saya juga tidak tahu, tiba – tiba rumah ini kebakaran”.
Akupun dengan gegas menuju rumah yang di pagari dengan tulisan Police Line, tapi
dihadang oleh pihak kepolisian. Aku menanggis sekuat mungkin dan berteriak
memanggil nama seruni. Akupun kemudian pulang kerumah ku dengan keadaan yang
kusut karena menanggis. Aku segera membersihkan diri dan tidur. Dan pukk aku
tebangun pada pukul 20:45 Malam. Aku melihat seruni, sedang berdiri di hadapan
ku, aku sangat senang tapi ada bau seperti daging matang tapi aku hiraukan, aku
mengajak seruni untuk madi dan mengganti baju, tapi diai tak mau. Akupun
menyuruhnya untuk tidur tapi dia memohon sesuatu kepadaku. Seruni “ Len,
bolehkah aku meminta sesuatu, tolong ambilkan Buku Deary ku yang tertinggal
dirumahku”. Akupun mengiyakan dan menutup pintu kamar. Aku menggambil jacket
dan segera pergi ke rumah Seruni dengan membawah senter. Sampailah aku didepan
rumah seruni, terlihat rumah yang gosong dan tersisah puing – puing reruntuhan
bangunan yang terbakar, akupun masuk dengan rasa ketakutan aku mencari kamar
seruni dan aku menemukannya. Aku perlahan berjalan menuju kamar seruni, aku
melihat orang yang sedang duduk menghadap jendela sambil memegang Deary dengan
bau daging yang terbakar. Aku mulai sangat ketakutan, aku bertanya jika itu
seruni dan siapa yang ada dikamar rumah saya. Aku perlahan menggambil buku
deary itu dan segera aku berlari keluar dengan rasa ketakutan. Sesampai dirumah
aku memanggil – manggil seruni tapi tidak ada suara, aku melihat kekamar tapi
tak ada orang, aku mulai takut tapi juga penasaran dengan deary seruni. Akupun
dengan rasa takut membaca deary itu, akupun membuka dan membacanya:
Deary, Hari ini aku mendapatkan hadiah dari sahabatku Leni, Hari ini
tanggal 11 Oktober 1982 aku berulang tahun yang
ke-20 aku diberi hadiah boneka dari sahabatku boneka itu terlihat kusam dan
kotor tapi akan jadi hadiah terindah.
Deary, hari ini tanggal 11 Oktober 1983 aku
berulang tahun, hari ini ayahku meninggal karena kecelakaan, kenapa harus hari
ini tuhan, hari inikan aku berulang tahun yang ke-21, dan saat ini aku hanya ditemani
dengan boneka yang kusam ini. Tanggal 12 Oktober 1983, deary aku sungguh takut,
setiap malam aku selalu tidur dengan boneka itu dan setiap aku bangun boneka
itu berindah tempat.
Deary, hari ini tanggal 11 Oktober 1984 adalah
ulang tahunku, aku merasa sudah tidak kuat dengan boneka itu, aku dan mamaku
selalu merasakan hal yang aneh setiap malamnya. Aku sudah membuang boneka itu
tapi dia selalu kembali dan hari ini mamaku meninggal karena dirampok. Ini
tidak adil tuhan kenapa setiap tahun dimana aku ulang tahun selalu ada
peristiwa, kemana Leni, Irfan, Mawar dan Rendi yang mengaku sahabatku mereka
tidak ada. Maafkan aku deary aku hanya membuka dan menulismu setiap tahun saja,
saat ini aku ditemani boneka yang diberi sahabatku yang membuatku menanggis
semoga dia merasa senang oleh apa yang ku alami.
Akupun sok
dan ketakutan, segra aku menutup deary itu dan aku melihat hari ini adalah
Tanggal 11 Oktober. Aku sangat ketakutan aku
melihat didepanku ada boneka yang kuberikan kepada seruni, aku sungguh sangat
ketakutan, tiba – tiba seruni muncul dihadapanku dan berkata. “Len, ku kembalikan
boneka pemberianmu, semoga kamu bahagia apa yang telah terjadi kepadaku, semoga
kau merasakan apa yang telah kurasakan”. Aku berkata “Maafkan aku seruni, aku
tidak sengaja dan aku tidak tahu tentang boneka itu, aku menemukannya di
pinggiran jalan, karena terlihat bagus aku menggambilnya walaupun terlihat
kusam dan kotor. Maafkan aku seruni”. Tiba – tiba aku melihat boneka itu
menatapku dengan sadisdan memegang pisau, aku berteriak dengan sekuat mungkin
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. -XXX-
SELESAI
Oleh: Mohamad Afandi H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave a comment