Minggu, 23 November 2014

Jangan Menangis



Sebuah kisah:
                Seorang wanita yang berusia 17 tahun, telah mengidap penyakit kanker otak stadium 4, ia difonis dokter,  bahwa umurnya sudah tidak lama lagi.
-Citra (nama wanita itu), dok??kenapa dengan saya? :’(
-Dokter: Maaf, saya harus berkata ini kepada kamu,,bahwa kamu mengidap penyakit kanker otak stadium 4 dan umur kamu sudah tidak lama lagi,,
Dengan wajah sedih  dan hati kecewa, citrapun pulang kerumah dengan hati yang kecewa,,
                Kemudian esok harinya,,seperti biasa citra pergi kesekolah bersama teman-temannya, ,ia bersekolah di SMA dan duduk dikelas 2 IPA, ia dikenal sebagai anak pendiam dan pintar.
                Seperti biasanya jam pelajaranpun dimulai, tiba -tiba dari hidungnya keluar darah, ia pun membersihkannya, tapi darahnya semakin banyak yang keluar, kemudian sahabatnya vita bertanya, kenapa dengan hidung kamu cit, ko keluar darah. . kamu ngak apa-apa? . citra: ngak apa-apa ko!ini sudah biasa, , , Vita: aku antar kamu keruang UKS yah!
citra: ngak usah.
Vita dan sinta tak pernah tau kalau sahabatnya citra mengidap penyakit kanker otak stadium 4!! Jam istirahatpun tiba, vita & sinta memanggilnya ke kantin, saat mau berdiri dari tempat duduknya, tiba-tiba citra jatuh pingsan, dengan sesegerannya vita & sinta membawah citra keruang UKS, dan jam pulang tiba, vita & sinta mengantarkan citra sampai kerumahnya.
-Vita: Assalammualaikum tante!!!!
-Ibu citra: waalaikumsalam, kenapa citra????
-Vita: Citra tadi pingsan tante, jadi kami mengantar citra pulang.
-Ibu citra: terimahkasih ya! Sudah mengantar citra pulang.
-Vita: iya tante, kamikan sahabatnya. .hmmm tante kami boleh tanya?
-Ibu citra: Mau Tanya apa??
-Vita: tante, kenapa dengan citra,,tadi disekolah hidung citra keluar darah?????
-Ibu citra: citra, mengalami kanker otak stadium 4, dan hidupnya tidak akan lama lagi.
Dengan wajah yang sok dan kaget vita & sinta meneteskan air mata saat mendengar perkataan itu.
-Vita: tapi, kenapa disekolah citra terlihat seperti biasa-biasanya dan citra tak pernah bilang kepada kami kalau citra mempunyai penyakit, ?
-Ibu citra: citra, orangnya pendiam, dia tidak mau kalau orang-orang yang disayanginya menangis hanya karena penyakitnya.
-Vita : apa tidak dibawah dirumah sakit?
-Ibu citra: sudah berbagai cara tante lakukan untuk kesembuhan citra, tapi dokter selalu berkata “MAAF BU”,sampai sekarang tante hanya bisa bersedih melihat keadaan citra saat ini.
Vita & Sinta hanya bisa menangis,tante,kalau begitu kami berdua pulang dulu ya tante.
Keesokan harinya,citra tak terlihat disekolah, akhirnya vita & sinta pergi kerumah citra,kemudian mereka berdua mengetok-ngetok pintu rumah citra, ,tapi tak ada seorangpun didalam. kemudian ada





seorang tetangga citra bernama pak anton lewat. kemudian vita & sinta menghampiri pak anton!!
-Sinta: pak, boleh nanya? Tante dan citra kemana yah, ko rumahnya kosong??
-Pak anton: tadi,ibu citra membawah citra kerumah sakit, karena dari hidung citra keluar darah.
-Sinta: kalau boleh tau rumah sakit mana?
-Pak anton: rumah sakit indah jaya
-Sinta: terimah kasih ya pak.
Vita & Sinta bergegas kerumah sakit, setelah sampai dirumah sakit vita dan sinta melihat ibu citra sedang menangis.
(ayah citra sudah lamah meninggal dunia) .
-Vita: kenapa tante menangis,??kenapa dengan citra?
-Ibu citra: tadi,citra mengeluarkan darah lagi dari hidungnya, jadi tante membawahnya kerumah sakit.
5 menit kemudian, dokter yang memeriksa keadaan citra keluar dan berkata
“Bu, Ibu dipanggil citra kedalam”,ibu citra, vita dan sinta segera masuk kedalam,
-Citra: bu,citra minta maaf jika selama ini citra banyak menyusahkan ibu :’(
-Ibu citra: tidak sayang, kamu tidak pernah menyusakan ibu :’(
-Citra: vita & sinta, kalian adalah sahabat terbaikku selama hidupku,maafkan aku jika membuat kalian bersedih,dan aku tidak pernah mengatakan penyakitku ini kepada kalian.
-Vita & Sinta: ngak citra, kamu tak pernah membuat kami bersedih, :’( kami hanya ingin meihat kamu sehat seperti dahulu, karena hanya kamu sahabat terbaik kami.
Sebelum citra dibawah kerumah sakit, citra sempat menulis sebuah surat .
-Citra: selamat tinggal ibu,vita dan sinta, aku sangat bahagia, karena sepanjang hidupku aku mempunyai orang-orang yang menyayangiku dan juga aku sayangi, Ibu, aku akan menemui ayah. “detak jantungnya terhenti”
-Ibu citra: citra, bangun sayang,ibu tak mau kehilangan orang yang ibu sayangi lagi,ibu tak punya siapa-siapa lagi, hanya kamu yang ibu punya saat ini :’(
-Vita & Sinta: cit bangun cit, jangan tinggalkan kami cit, ,hanya kamu sahabat terbaik yang kami punya cit. :’(
                Kemudian dokter masuk dan memberikan sesuatu’’
-Dokter: bu ini ada surat dari citra sebelum kami memeriksanya,
Kemudian ibu citra membuka & membaca surat itu.
“jika saat nanti citra pergi, citra tidak ingin melihat orang-orang yang citra sayang menangis, termasuk ibu dan sahabat-sahabatku, citra tidak mau kalian menangis hanya karena citra yang mengidap penyakit ini dan ibu citra harap barang-barang citra yang masih bisa digunakan, mohon untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkanya jika citra sudah tak ada aku akan selalu menyayangi kalian, ,walaupun aku sudah tak berada lagi didunia ini. ”
Salam sayang: CITRA PERMATASARI (nama samaran “cerita ini hanya rekasaya, jika ada nama anda yang sama, mohon maaf karena ini hanya cerpen”)
By Fandhy Harundja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave a comment

Translater

Searching information in WIKIPEDIA

Hasil penelusuran