Disuatu desa yang sangat indah, ada 2 orang sahabat yang dari kecil
selalu bersama, senang dan sedih telah mereka lewati, sebut saja Rangga dan
Dimas. Mereka berdua kini telah lulusa dari sekolah menengah atas (SMA), mereka
berdua memutuskan untuk melanjutkan sekolah, mereka masuk diuniversitas yang
sama dan juga mengambil jurusan yang sama. Mereka memutuskan untuk lanjut ke
bogor.
Mereka berdua selalu bersama
sama jika mau pergi ke suatu tempat, barang barang mereka pun sama, suatu hari,
Rangga mendapatkan telephone dari kampong, bahwa ibunya telah meninggal dunia,
rangga yang mendengar kabar itu terkejut dan seakan tidak percaya dengan kabar
itu,air matanya pun jatuh menetes. Dimas yang saat itu lewat didepan kost Rangga,
bingung melihat rangga menangis, dimaspun bertanya: “rangga, kenapa kamu
menangis, katakana kepadaku”. Dimas aku harus pulang kampung sekarang,ibu ku
meninggal. Dimas berkata: “aku turut berduka cita, aku harus ikut denganmu
Rangga!”. Mereka pun bergegas membereskan pakaian mereka kemudian naik bus
menuju kampung.
Setelah sampai dikampung, Rangga
dan Dimas segera bergegas menuju rumah Rangga. Rangga melihat rumahnya penuh
dengan banyak orang yang melayat. Rangga pu
berlari menuju kamar dan tersentak melihat ibunya sudah dibungkus dengan
kain putih polos ( Kain kafan), jantungnya berdetak berdebar dengan kencang,
teter air mata membasahi wajahnya, Rangga:” Bu, kenapa ibu harus pergi
meninggalkan rangga bu, kenapa bu, rangga sudah tidak punya siapa siapa lagi
bu, hanya ibu yang rangga punya saat ini, ayah menikah dengan wanita lain, dan
kini ibu pergi untuk selama lamanya, ibu bangun bu. Dari arah belakang dimas
memegang pundak rangga, dan berkata: “Rangga, sudah iklaskan saja ibumu
pergi,ini semua sudah kehendak yang maha kuasa, Mungkin saja nanti aku yang
akan pergi. Sudah jangan menangis, kamu masih mempunyai aku, kita sudah
bersahabat dari kecil, duka dan senang telah kita lalui”.. Rangga: terimah
kasih Dimas,kamu memnang sahabat terbaikku.......
Rangga dan dimas kembali ke kota
bogor untuk lanjut kuliah, hari hari pun berjalan, seperti mahasiswa pada
umumnya mereka mendapat tugas dari dosen untuk membuat makalah. Makalah
tersebutpun mereka lakukan bersama – sama. Selesai membuat makalah, Rangga mengajak
dimas untuk pergi ke Mall untuk membeli kebutuhan, sesampai di Mall rangga
cepat cepat mengambil bahan bahan yang dibutuhkannya, tiba dikasir, saat akan
membayar, uangnya hilang, dan ternyata uangnya jatuh saat perjalanan menuju
Mall.
-
Dimas : kenapa rangga, kok bingung gitu??
-
Rangga : mas, uangku tidak ada, mungkin jatuh saat aku mengambil Handphone
tadi?
-
Dimas : ya, sudahlah! Nanti aku yang bayar!!!
-
Rangga : thanks yah sahabatku yang baik hati :)
-
Dimas : berapa mbak???
-
Kasir : Rp 350.000
-
Dimas : etss tapi kamu harus ganti :)
-
Rangga : yehh, ku kira gratis :p
-
Dimas : hehe, ngak ko, bercanda :p
-
Rangga : hoho J
Setiap malam
rangga selalu memandangi kalung yang diberikan ibunya, kalung itu adalah harta
yang sangat berharga buat rangga. Suatu hari rangga pergi ke kost kostsan Dimas
dan membawah kalung tersebut, rangga pun numpang ke toilet, tidak disangka
kalung itu jatuh di kasur Dimas, karena masih ada tugas yang harus
diselesaikan, rangga pun pulang. Dimas pun menemukan kalung tersebut, dengan
niat ingin mengembalikan kalung tersebut. Rangga siang malam mencari kalung
tersebut, karena kalung itu sangat berharga buatnya. Dimas pun menyimpang
kalung tersebut ke dalam tas nya, keesokan harinya, mereka pun pergi kuliah,
sesampai dikampus, saat ingin mengatakannya, Dimas tiba tiba ke belet pipis dan
menitipkan tasnya kepada rangga, dan rangga juga ingin meninjam buku dimas
karena ketinggalan materi,saat mengambil buku dalam tas dimas, rangga menemukan
kalungnya dan dimaspun selesai buang air kecil, ia melihat rangga dengan
ekspresi marah.....
-
Dimas : ada apa, ngga?
-
Rangga : mas, kamu tau kan kalung ini sangat berharga buatku, kenapa kamu
mengambilnya,,
(rangga pun pergi meninggalkan dimas)
-
Dimas : tunggu, bukan seperti itu!!!
Kemudian
dimas menelfon rangga tapi rangga tidak menjawab panggilan dimas, dimas pun
menelfonnya berulang ulang, hingga 50 panggilan tidak terjawab. Dan masuk 1
pesan, tapi rangga tidak perduli. Dari arah ke jauhan terlihat seorang sedang
berlari menuju rangga, dia bernama rio, rio adalah teman sekampus rangga dan
dimas.
-
Rio : rangga, dimas!!!
-
Rangga : jangan sebut nama dia lagi, dia bukan sahabatku lagi
-
Rio : tapi rangga, dimas kecelakaan!!
-
Rangga : apa?dimana? kenapa dia bisa sampai kecelakaan, kenapa?
-
Rio : tadi, saat mau menuju kesini, dimas tidak melihat
kendaraan yang melaju dari arah barat dan dimas pun ketabrak.
-
Rangga : sekarang dimas dimana?
-
Rio : sekarang dimas telah dibawah kerumah sakit.
-
Rangga : tolong antarkan saya!!!!
Rangga dan
rio pun menuju kerumah sakit dan segera menuju ruang UGD yang dimas tempati..
-
Rangga : Dimas, maafkan aku, aku seharusnya tidak marah kepadamu..
-
Dimas : ya, terimah kasih rangga, kau sudah menjadi sahabatku selama
hidupku..
-
Rangga : iya, aku juga sangat bahagia mempunyai sahabat sepertimu,Mas..
-
Dimas : selamat tinggal sahabatku RANGGA ---
- Rangga : dimas, jangan pergi, maafkan aku dimas, jangan tinggalkan aku, kau
baru saja kehilangan ibu ku, aku sudah tak punya siapa – siapa lagi, hanya kamu
yang aku punya, kamu pernah bilang kalau kamu tidak akan
meninggalkan
aku, kamu akan selalu menjadi sahabatku, :’(
dimas, jangan pergi mas...
-
Rio :
rangga, sudah iklaskan saja dimas..
-
Rangga :
ngak, hanya dia yang aku punya saat ini, dimassssssssss bangun dimas...
-
Rio :
ini sudah menjadi kehendak yang maha kuasa, mungkin dimas saat ini akan marah
dan sedih melihat kamu menangis dan
tidak mengiklaskan dia!!!!!
-
Rangga :
selamat jalan sahabat terbaikku, DIMAS..........
Selesai
pemakaman, rangga membuka atau melihat kembali Handphone nya, 50 panggilan
tidak terjawab dan ada 1 pesan, dan rangga membuka pesan tersebut.
PESAN: Rangga, maafkan aku, aku menemukan kalungmu
dikasur ku, aku pun meyimpang kalung tersebut ditasku, agar aku bisa
mengembalikannya kepadamu. Tapi aku melihat kamu sudah memegang kalung itu, dan
aku tidak mengerti kenapa kamu marah kepadaku. Maafkan aku jika aku mempunyai
salah kepadamu, YOU’RE MY BEST FRIEND FOREVER, hanya kau sahabt
terbaiku...............
Wajah
ranggapun memerah dan menatapi kesalahan nya, ia menangis dan membaca pesan
tersebut berulang ulang, kemudian rangga berkata:
Rangga : Tuhan, kenapa engkau mengambil orang
orang yang aku sayang dengan cepat, kau mengambil ibuku kemudian sahabatku,
kenapa harus mereka yang engkau ambil,Tuhan.. dimas adalah sahabat terbaikku
sejak kecil, tuhan kenapa tuhan, saat ini aku sudah tidak punya siapa siapa
lagi, yang kini hanya engkau tuhan yang aku punya saat ini, maafkan aku tuhan
jika aku menyalahkanmu, ini semua karena kesalahanku, aku tak bisa menjaga
mereka dengan baik apalagi ibuku, dan sahabaku Dimas.. Tuhan, tolong jagakan
mereka, sanyangi mereka, terimah kasih tuhan............
---------------------------SEKIAN---------------------------
By Fandhy Harundja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave a comment