Minggu, 23 November 2014

Selamat Jalan Sahabat Terbaikku



Disuatu desa yang sangat indah, ada 2 orang sahabat yang dari kecil selalu bersama, senang dan sedih telah mereka lewati, sebut saja Rangga dan Dimas. Mereka berdua kini telah lulusa dari sekolah menengah atas (SMA), mereka berdua memutuskan untuk melanjutkan sekolah, mereka masuk diuniversitas yang sama dan juga mengambil jurusan yang sama. Mereka memutuskan untuk lanjut ke bogor.
                Mereka berdua selalu bersama sama jika mau pergi ke suatu tempat, barang barang mereka pun sama, suatu hari, Rangga mendapatkan telephone dari kampong, bahwa ibunya telah meninggal dunia, rangga yang mendengar kabar itu terkejut dan seakan tidak percaya dengan kabar itu,air matanya pun jatuh menetes. Dimas yang saat itu lewat didepan kost Rangga, bingung melihat rangga menangis, dimaspun bertanya: “rangga, kenapa kamu menangis, katakana kepadaku”. Dimas aku harus pulang kampung sekarang,ibu ku meninggal. Dimas berkata: “aku turut berduka cita, aku harus ikut denganmu Rangga!”. Mereka pun bergegas membereskan pakaian mereka kemudian naik bus menuju kampung.
                Setelah sampai dikampung, Rangga dan Dimas segera bergegas menuju rumah Rangga. Rangga melihat rumahnya penuh dengan banyak orang yang melayat. Rangga pu  berlari menuju kamar dan tersentak melihat ibunya sudah dibungkus dengan kain putih polos ( Kain kafan), jantungnya berdetak berdebar dengan kencang, teter air mata membasahi wajahnya, Rangga:” Bu, kenapa ibu harus pergi meninggalkan rangga bu, kenapa bu, rangga sudah tidak punya siapa siapa lagi bu, hanya ibu yang rangga punya saat ini, ayah menikah dengan wanita lain, dan kini ibu pergi untuk selama lamanya, ibu bangun bu. Dari arah belakang dimas memegang pundak rangga, dan berkata: “Rangga, sudah iklaskan saja ibumu pergi,ini semua sudah kehendak yang maha kuasa, Mungkin saja nanti aku yang akan pergi. Sudah jangan menangis, kamu masih mempunyai aku, kita sudah bersahabat dari kecil, duka dan senang telah kita lalui”.. Rangga: terimah kasih Dimas,kamu memnang sahabat terbaikku.......
                Rangga dan dimas kembali ke kota bogor untuk lanjut kuliah, hari hari pun berjalan, seperti mahasiswa pada umumnya mereka mendapat tugas dari dosen untuk membuat makalah. Makalah tersebutpun mereka lakukan bersama – sama. Selesai membuat makalah, Rangga mengajak dimas untuk pergi ke Mall untuk membeli kebutuhan, sesampai di Mall rangga cepat cepat mengambil bahan bahan yang dibutuhkannya, tiba dikasir, saat akan membayar, uangnya hilang, dan ternyata uangnya jatuh saat perjalanan menuju Mall.
-          Dimas    : kenapa rangga, kok bingung gitu??
-          Rangga : mas, uangku tidak ada, mungkin jatuh saat aku mengambil Handphone tadi?
-          Dimas    : ya, sudahlah! Nanti aku yang bayar!!!
-          Rangga : thanks yah sahabatku yang baik hati :)
-          Dimas    : berapa mbak???
-          Kasir      : Rp 350.000
-          Dimas    : etss tapi kamu harus ganti :)
-          Rangga : yehh, ku kira gratis :p
-          Dimas    : hehe, ngak ko, bercanda :p
-          Rangga : hoho J
Setiap malam rangga selalu memandangi kalung yang diberikan ibunya, kalung itu adalah harta yang sangat berharga buat rangga. Suatu hari rangga pergi ke kost kostsan Dimas dan membawah kalung tersebut, rangga pun numpang ke toilet, tidak disangka kalung itu jatuh di kasur Dimas, karena masih ada tugas yang harus diselesaikan, rangga pun pulang. Dimas pun menemukan kalung tersebut, dengan niat ingin mengembalikan kalung tersebut. Rangga siang malam mencari kalung tersebut, karena kalung itu sangat berharga buatnya. Dimas pun menyimpang kalung tersebut ke dalam tas nya, keesokan harinya, mereka pun pergi kuliah, sesampai dikampus, saat ingin mengatakannya, Dimas tiba tiba ke belet pipis dan menitipkan tasnya kepada rangga, dan rangga juga ingin meninjam buku dimas karena ketinggalan materi,saat mengambil buku dalam tas dimas, rangga menemukan kalungnya dan dimaspun selesai buang air kecil, ia melihat rangga dengan ekspresi marah.....
-          Dimas    : ada apa, ngga?
-          Rangga : mas, kamu tau kan kalung ini sangat berharga buatku, kenapa kamu mengambilnya,,
(rangga pun pergi meninggalkan dimas)
-          Dimas    : tunggu, bukan seperti itu!!!
Kemudian dimas menelfon rangga tapi rangga tidak menjawab panggilan dimas, dimas pun menelfonnya berulang ulang, hingga 50 panggilan tidak terjawab. Dan masuk 1 pesan, tapi rangga tidak perduli. Dari arah ke jauhan terlihat seorang sedang berlari menuju rangga, dia bernama rio, rio adalah teman sekampus rangga dan dimas.
-          Rio          : rangga, dimas!!!
-          Rangga : jangan sebut nama dia lagi, dia bukan sahabatku lagi
-          Rio          : tapi rangga, dimas kecelakaan!!
-          Rangga : apa?dimana? kenapa dia bisa sampai kecelakaan, kenapa?
-          Rio          : tadi, saat mau menuju kesini, dimas tidak melihat kendaraan yang melaju dari arah barat dan dimas pun ketabrak.
-          Rangga : sekarang dimas dimana?
-          Rio          : sekarang dimas telah dibawah kerumah sakit.
-          Rangga : tolong antarkan saya!!!!
Rangga dan rio pun menuju kerumah sakit dan segera menuju ruang UGD yang dimas tempati..
-          Rangga : Dimas, maafkan aku, aku seharusnya tidak marah kepadamu..
-          Dimas    : ya, terimah kasih rangga, kau sudah menjadi sahabatku selama hidupku..
-          Rangga : iya, aku juga sangat bahagia mempunyai sahabat sepertimu,Mas..
-          Dimas    : selamat tinggal sahabatku RANGGA ---
-     Rangga : dimas, jangan pergi, maafkan aku dimas, jangan tinggalkan aku, kau baru saja kehilangan ibu ku, aku sudah tak punya siapa – siapa lagi, hanya kamu yang aku punya, kamu pernah bilang kalau kamu tidak akan
            meninggalkan aku, kamu akan selalu menjadi sahabatku, :’( dimas, jangan pergi mas...
-          Rio          : rangga, sudah iklaskan saja dimas..
-          Rangga : ngak, hanya dia yang aku punya saat ini, dimassssssssss bangun dimas...
-          Rio          : ini sudah menjadi kehendak yang maha kuasa, mungkin dimas saat ini akan marah dan sedih melihat  kamu menangis dan tidak mengiklaskan dia!!!!!
-          Rangga : selamat jalan sahabat terbaikku, DIMAS..........
Selesai pemakaman, rangga membuka atau melihat kembali Handphone nya, 50 panggilan tidak terjawab dan ada 1 pesan, dan rangga membuka pesan tersebut.
PESAN:   Rangga, maafkan aku, aku menemukan kalungmu dikasur ku, aku pun meyimpang kalung tersebut ditasku, agar aku bisa mengembalikannya kepadamu. Tapi aku melihat kamu sudah memegang kalung itu, dan aku tidak mengerti kenapa kamu marah kepadaku. Maafkan aku jika aku mempunyai salah kepadamu, YOU’RE MY BEST FRIEND FOREVER, hanya kau sahabt terbaiku...............
Wajah ranggapun memerah dan menatapi kesalahan nya, ia menangis dan membaca pesan tersebut berulang ulang, kemudian rangga berkata:
Rangga : Tuhan, kenapa engkau mengambil orang orang yang aku sayang dengan cepat, kau mengambil ibuku kemudian sahabatku, kenapa harus mereka yang engkau ambil,Tuhan.. dimas adalah sahabat terbaikku sejak kecil, tuhan kenapa tuhan, saat ini aku sudah tidak punya siapa siapa lagi, yang kini hanya engkau tuhan yang aku punya saat ini, maafkan aku tuhan jika aku menyalahkanmu, ini semua karena kesalahanku, aku tak bisa menjaga mereka dengan baik apalagi ibuku, dan sahabaku Dimas.. Tuhan, tolong jagakan mereka, sanyangi mereka, terimah kasih tuhan............

---------------------------SEKIAN---------------------------

By Fandhy Harundja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave a comment

Translater

Searching information in WIKIPEDIA

Hasil penelusuran